Tangis Darah Bung Tomo pada Generasi saat ini [Pidato]

Suatu malam yang begitu tenang dingin sunyi senyap,hembusan angin malam yang sepoi - sepoi, lelap tidur yang panjang pun sedikit terusik oleh suara derik jangkrik yang bernyanyi membuat diriku hanyut kedalam alam mimpi dalam suasana Soerabaja tempo doloe, dimana tiap - tiap dinding dipenuhi pamflet - pamflet pekik kemerdekaan "hidoep ato mati" "freedom is Must" "Indonesia Merdeka!!", pakaiannya pun ala tentara pejuang '45 dan kompeni . Dengan penasaran dan terheran - heran ku langkahkan kaki menuju gedung Jong Java Soerabaja (sekarang Balai Pemuda Surabaya), disana terdapat kursi kayu panjang berwarna putih dengan sandaran. Tak lama kemudian kumendengar derap langkah yang semakin mendekat ke tempatku, lalu kulihat sesosok Lelaki dengan tinggi badan kira-kira 168 Cm warna kulit coklat lengkap dengan pakaian ala pejuang '45.

Lalu terucaplah kata sapaan yang keluar dari mulut berkumis tipis itu "wahai anak muda, kau dari mana?", lalu kujawab "saya tidak tahu Pak, saya tiba - tiba ada di sini". kemudian kubalas tanya "Bapak sendiri siapa??"  lalu Lelaki itu Menjawab "saya Sutomo", dengan wajah kaget "hah, Bung Tomo maksud Bapak?". Bung Tomo Menjawab "iya, saudara Betul. sebetulnya anda ini dari negeri mana dengan penampilan yang beda?". "sungguh diluar dugaan saya,Bung!saya Pemuda dari  Tahun 2000an Bung!!", Jawabku. Bung tomo Dengan Kaget "ohya? oh aku tahu bukanya tahun 2000an itu adalah generasi - generasi dimana pemudanya bobrok moralnya, tak punya rasa malu, pemimpinya dzolim, tak menghormati kaum wanita dan hidupnya hanya ingin serba instan dan hedon!!". lalu kujawab "oh sungguh tidak Bung Tomo, akan saya ubah mereka". lalu kulanjutkan tanyaku "lalu bagaimana dengan pemimpin - pemimpin dan wakil rakyat yang telah menghancurkan Negeri ini Bung???".
Tak lama kemudian mata Bung Tomo berkaca - kaca dan linang air mata tampak mulai menetes membasahi pipi Bung Tomo. Sementara aku bingung tanpa sepatah kata dan tertunduk malu setelah mendengar ucapan Bung Tomo atas kekecewaan pada generasi 2000an. 
Dalam Isak tangis Bung Tomo "wahai anak muda, sadarlah dan bangkitlah kalian dari nikmat yang penuh kepalsuanmu itu!! kalian tidak merasakan betapa sungguh kerasnya perjuangan kami dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia ini!! Hujan peluru kami terjang!!amis darah yang menusuk hidung, sungguh membuat kami tak rela sungguh tak rela bila Tanah Indonesia ini jatuh ke tangan penjajah!! mayat - mayat hancur berkeping - keping menjadi pupuk yang mejadikan subur tanah Indonesia!! oh betapa sungguh tega kalian,dengan kurang waspada merelakan kalian dihasut dan diadu domba!!.

Dengan suara seraknya memanggil aku "hei kau anak muda!!". "iya Bung Tomo?" jawabku. Bung Tomo dengan mengepalkan tangan dan memberi semangat "segera bangkitlah kau anak muda!!tunjukkan jika kita ini benar - benar orang yang ingin merdeka, merdeka dari kemiskinan, merdeka dari kebodohan!! musuh dalam generasi kalian itu sungguh lebih canggih, penuh trik dan intrik dari keserakahan kaum kaum pemerintahan!! lawan mereka dengan prestasimu!! gilas mereka dengan aksi - aksi kalian!! jangan biarkan wakil - wakil rakyat bahagia diatas penderitaan rakyatnya!!! 

 dengan nada semakin tinggi Bung Tomo berkata "hantam ketidak adilan ini dengan aksi solidaritas kalian yang solid dan tak tertandingi!!percayalah dengan aksi - aksi nyata dan terus eksis saya yakin perubahan orang - orang miskin di Indonesia bakal benar - benar sirna". 

"kalahkan semua tindakan korupsi dengan kegotong royongan berasaskan pancasila, jangan relakan rakyat cilik ditipu oleh nyanyian merdu parpol - parpol yang menyesatkan, Brangus semua tikus - tikus negeri ini dengan penuh mental dan tanpa ampun!!!." 

"jangan pernah takut dengan gertakan mereka yang penuh virus tipu - tipu, jangan sampai tergadaikan kehormatan kalian oleh rayuan materi sesaat". "dan yang terpenting jadilah generasi yang pro rakyat". "ingat Indonesia akan benar - benar kokoh dan Makmur merdeka bila Pemimpin dan wakil rakyatnya JUJUR." 
Dengan nada rendah "saya yakin kalian mampu dan bisa". Dengan mengepalkan tangan dan memekikkan takbir menggelegar "Allohuakbar!!Merdeka!!!".

seketika itu juga aku terbangun dengan keringat dingin dan nafas tersengal - sengal. Sungguh tak percaya jikalau aku bermimpi bertemu dengan Bung Tomo, yang tak lain tokoh Pahlawan dalam membakar semangat pemuda Indonesia kala itu. Tak lama kemudian adzan subuh berkumandang dan setelah Sholat subuh ku panjatkan do'a untuk beliau (Bung Tomo).

Terimakasih Bung Tomo atas semangat - semangatmu dalam membakar gelora keinginan merdeka yang tiada tara kala itu... sungguh entah apa yang akan terjadi bila kau tak ada disaat perang 10 Nopember 1945. Sekali lagi terimakasih dan berbahagialah kau di Surga. Amien. 
Jangan lupa sobat pembaca LupaLelahMemberi untuk panjatkan do'a kepada mereka (pahlawan) yang telah mendahului kita dan do'akan nasib veteran - veteran tentara kita yang masih hidup sengsara saat kemerdekaan telah kita raih.

dalam hati veteran perang ini "alhamdulillah , saya bisa menikmati kemerdekaan ini dengan nikmat dan tenang walaupun hanya nasi bungkus  dan lauk seadanya".

Untuk menyemangati kita dalam mempertahankan kemerdekaan ini di Era yang baru dengan musuh - musuh lebih licik dan picik, mari kita tilik kembali pidato Bung Tomo saat perlawanan terhadap tentara Inggris.


Merdeka!!!!!!!!

No comments:

Post a Comment

Popular Posts