Derita Guru Terpencil Demi Mencerdaskan Bangsa [kisah mengharukan]

Bapak Pendidikan Indonesia
KI HAJAR DEWANTARA
sadarkah kita kekayaan alam indonesia yang begitu luar biasa kaya dan berlimpah. setiap jengkal tanah dan perairan indonesia mampu menghidupi manusia bagi penghuninya bahkan mampu menjadi sumber kehidupan manusia di bumi ini. Namun hal itu dapat terwujud jika banyak dibutuhkan insinyur - insiyur dan SDM terkait untuk mengelola kelautan Indonesia yang begitu luasnya, begitu pula Hutan Indonesia yang lebat berserta satwanya yang belum mampu di kelola dengan cakap dan cekatan. 

Belum lagi kekayaan alam yang berupa mineral kita yang hanya tinggal menambang dialam Indonesia, Gunung Emas tinggi menjulang , Kilang Minyak bumi di Indonesia baik di darat maupun di lepas pantai  dan masih banyak lagi kekayaan alam Indonesia yang tak mampu saya uraikan satu persatu di sini.




namun dari semua kekayaan alam yang ada di Indonesia ini siapa yang mengeksploitasi tak lain adalah pihak asing, mereka mengeksploistasi secara besar - besaran tanpa rasa lelah. Nah pertanyaan besar dalam bayangan, kemanakah Penduduk ASLI Indonesia???. Ternyata kita di Tipu oleh mereka pihak asing yang memang telah menguasai Ilmu - ilmu untuk memanfaatkan dan mengelola alam bumi Indonesia dan kita sebagai penduduk aslinya hanya menjadi kuli yang berupah rendah.


Lalu perntanyaan lebih besar lagi dalam benak, kenapa dengan pendidikan Indonesia? sudahkah layak? apakah sudah merata pendidikan ke pelosok - pelosok  negeri Indonesia yang memang kekayaan alam luarbiasa melimpah?



mungkin sebagian dari pembaca merasa sudah layak dan lebih dari baik namun bagaimana dengan daerah terpencil tapi kaya akan sumber daya alam? saya yakin pasti jauh dari layak, mulai dari kelas seperti kandang ayam, genting dan atap kelas yang rusak lubang dan bila hujan datang kegiatan belajar harus berhenti. belum lagi kesejahteraan guru terpencil dan peningkatan pendidikan dari tenaga guru itu sendiri tiada tergapai pula.

bagaimana mau pintar dan cerdas bangsa kita ini bila pendidikannya tidak merata? namun saya salut kisah guru di tanah papua daerah kaki gunung jayawijaya papua lulusan SD bernama Kolintanma Rosumbre, ikhlas mengajar kepada murid - muridnya yang berjumlah 15 orang dengan kondisi kelas seadanya dari kayu - kayu, 1 papan tulis, tidak ada meja guru, tidak ada meja untuk menulis bagi muridnya, murid - murid membawa kertas bekas untuk menulis, murid - muridnya pun tak berseragam, bahkan ada yang telanjang!!.


 "saya melihat mereka antusias untuk keinginan belajar itu sungguh luar biasa senang saya karena dengan keinginan dan tekadlah yang mampu mempercepat transformasi ilmu saya kepada mereka, walaupun kemampuan saya hanya bisa mengajari membaca menulis dan menghitung sederhana". cerita Guru lulusan SD ini. 

"saya merasa kasihan dan sedih melihat anak - anak di sini tidak merasakan pendidikan walaupun hanya membaca, menulis, dan berhitung karena dengan dasar itulah saya mengajar mereka agar bisa mentas dari kebutaan ilmu". "kalau bukan saya, lalu siapa lagi yang memberikan sedikit ilmu kepada mereka, meskipun saya hanya lulusan SD akan saya beri pula semangat untuk menjadi guru dan mengajar disini!!". "coba bayangkan saja akan menjadi apa bangsa ini bila tidak ada guru?". ucap Guru Rosumbre dengan mata berkaca - kaca dan tanpa alas kaki ini.


"Harapan saya tidak banyak kepada pemerintah Indonesia ini, bersungguhlah dalam mencerdaskan bangsa ini karena dengan itu kita mampu mengelola kekayaan alam kita secara mandiri". itulah diharapkan Guru Terpencil ini. dan masih ada cerita lain klik disini guru terpencil.


Berdasarkan dari cerita di atas menambah daftar keterpurukannya sistem Indonesia ini, di dalam UUD '45 sesungguhnya anggaran pembelanjaan negara (APBN) untuk pendidikan adalah 20 % tapi faktanya baru terlaksana 6 %. Dari data itu sudah terbukti kalau pemerintah tidak serius dan sungguh - sungguh dalam mencerdaskan bangsa ini secara merata. 


Namun apa kenyataannya banyak oknum - oknum pemerintah terlampau pintar sehingga rakyat dikibulin oleh keserakahan mereka. mulai dari pengemplang pajak, makelar kasus, korupsi dan banyak lagi. 

banyak pejabat - pejabat DPR terlibat kasus asusila dan masalah hukum lainnya. Pemerintah bermewah mewahan dengan segalanya dari pajak Rakyat. sobat pembaca LUPA LELAH MEMBERI mari kita untuk tetap semangat dalam memeratakan ilmu kepada siapa saja dan dengan cara apa saja.










Wahai Bapak Ibu Guru terimakasih telah memberikan kami setitik Ilmu bagi kami. Ibarat tetesan Embun Pagi kala dahaga mendera kami. karena Engkaulah kami sanggup menjadi Presiden, Karena Engkaulah Kami menjadi Astronot, Karena Engkaulah kami menjadi Wakil Rakyat dan karena engkau pula lah kami Bisa menjadikan Negeri ini Mandiri dan BERDIKARI. Terimakasih Guru Semoga Jasamu selalu menjadikan cahaya terangmu di Alam Akhirat kelak. Amien.




Hymne Guru


"...Terpujilah wahai engkau, Ibu Bapak guru
Namamu akan selalu hidup, dalam sanubariku

Semua baktimu akan kuukir, di dalam hatiku
S'bagai prasasti t'rima kasihku, 'tuk pengabdianmu

Engkau sebagai pelita dalam kegelapan
Engkau laksana embun penyejuk dalam kehausan
Engkau patriot pahlawan Bangsa tanpa tanda jasa..."




No comments:

Post a Comment

Popular Posts